Rabu, 20 Juli 2011

Perkembangan Telekomunikasi

Pada tanggal 17 November 2009, Nokia Siemens Networks (NSN), perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, mengundang CHIP bersama rekan media lainnya untuk berkumpul bersama dan berdiskusi mengenai perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini. Acara update mengenai perkembangan tersebut diadakan di Rakata Tanakita, Campground Cisaat, Sukabumi selama dua hari. Media Camp tersebut dihadiri langsung oleh Paul Yap, Head of Service Sales Sub-Region Indonesia; Dharmesh Malhotra, Head of Services Sub-Region Indonesia; Harith Menon, Head of Marketing and Communication Sub-Region Indonesia; dan beberapa petinggi NSN lainnya.

Dalam beberapa tahun ini, perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang pesat. Saat ini, masyarakat di dunia telah memanfaatkan teknologi 3G yang diklaim mampu memberikan layanan yang lebih cepat dari generasi sebelumnya. Tidak puas hanya sampai disitu saja, para ahli teknologi telekomunikasi terus melakukan penelitian teknologi baru yang disebut dengan LTE atau lebih dikenal dengan sebutan 4G. Teknologi baru tersebut menjanjikan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari teknologi 3G (untuk mengetahui lebih jelas mengenai Long Term Evolution (LTE), Anda dapat membaca artikel khusus tentang teknologi ini di CHIP edisi bulan Oktober). Teknologi masa depan memang selalu menarik untuk disimak. Namun, tentu saja update mengenai teknologi telekomunikasi yang telah ada saat ini belum boleh dilupakan.
Saat ini, para operator telekomunikasi telah bergerak cepat. Pada awalnya semua operator yang ada di Indonesia hanya fokus pada pengembangan layanan suara dan teks saja (SMS). Dengan berjalannya waktu, para end user semakin bosan dengan layanan yang dirasa monoton. Teknologi ponsel perlahan-lahan terus berkembang, dari sekedar hanya mampu melayani layanan suara dan SMS (sebagai penghibur, sebuah ponsel biasanya diberikan feature “Game”), hingga saat ini ponsel telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengirimkan gambar menggunakan feature MMS, feature entertainment (musik, video, animasi), dan bahkan feature Internet. Tentu saja keluarnya ponsel tersebut diikuti dengan dukungan kemampuan jaringan telekomunikasi yang terus berkembang.
Saat ponsel dengan feature canggih mulai bermunculan di dunia, para operator telekomunikasi mulai berpikir untuk mengembangkan layanan mereka agar tidak ditinggalkan oleh user mereka. Dari sekedar hanya menyajikan layanan suara dan teks, mereka berkembang untuk menyediakan konten bagi para user. Konten ini termasuk wallpaper, layanan Internet, Ring Back Tone, dan beberapa layanan lainnya.
Konten-konten tersebut juga sudah mulai berkembang. Saat ini dengan memanfaatkan Base Transceiver Station (BTS) yang ada, sebuah operator telekomunikasi dapat memberikan feature pelacak. Feature tersebut diberi nama “Location Based Service” oleh NSN. Dengan memanfaatkan feature tersebut, user dapat mengetahui lokasi di mana dirinya atau teman yang user tersebut daftarkan. Demi masalah privasi, user harus mendapatkan persetujuan dari temannya terlebih dahulu sebelum menggunakan feature pelacakan tersebut.
Cara kerja feature pelacakan tersebut ternyata cukup mudah. Di sekitar lingkungan di mana kita tinggal, BTS sangat mudah ditemukan. Setiap saat, ponsel yang Anda miliki selalu berusaha untuk mencari signal. Signal yang didapatkan selalu berasal dari BTS terdekat dari ponsel tersebut. Informasi mengenai di mana lokasi Anda berada, didapatkan dari BTS terdekat tersebut. Feature pelacakan akan meminta ponsel untuk mengirimkan data mengenai lokasi BTS berada. Selain layanan pelacakan ini, saat ini operator telekomunikasi juga telah menyediakan layanan video SMS , video Blog, video conference, dan video portal.
Suasana saat press conference
Suasana saat press conference
Untuk member layanan baru tersebut, sebuah operator telekomunikasi harus terus meningkatkan keseluruhan infrastruktur yang mereka miliki. Tentu untuk melaksanakan hal tersebut, para operator tersebut harus memiliki modal yang cukup besar apabila tidak ingin kalah bersaing. Pada awalnya, keberadaan NSN di Indonesia lebih banyak dikenal sebagai penyedia hardware. Namun, dengan berjalannya waktu, NSN sadar kalau mereka tidak akan bertahan lama kalau hanya bergantung pada penjualan hardware belaka. Oleh karena itu, saat ini mereka telah berkembang menjadi perusahaan penjual jasa. Bagaimana dengan perkembangan penjualan jasa NSN di Indonesia? Ternyata NSN menganggap Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial dan anggapan tersebut saat ini telah terbukti. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pendapatan mereka secara global, 60% penjualan jasa NSN ada di Indonesia dan 40% dari penjualan di negara-negara lainnya.
                                                                                                          Sumber : http://chip.co.id/articles/featured

Tidak ada komentar:

Posting Komentar